Berawal dari suami yang pusing berkepanjangan dan merasa sedikit pegal-pegal. Biasanya sih cuma gejala flu. Tapi dikasih obat flu, pusingnya tidak sembuh, dikasih obat masuk angin tidak sembuh juga. Nah iseng-iseng cek darah ke laboratorium. Hasilnya, kadar kolesterolnya 385
Heran bin ajaib. Kenapa ya ? Padahal suamiku sangat memperhati- kan pola makanannya dan rajin berolah raga (meski tidak setiap hari sih). Tapi dia termasuk yang crewet banget sama makanan, harus ada sayur dan buah.
Makan siang saja suka membawa rantangan dari rumah. Nggak mau jajan sembarangan. Makanya aku nggak nyangka sama sekali kalau pusing dan pegalnya gara-gara kolesterol. Nah pusingnya bertambah kenceng sewaktu dokter memberi resep obat penurun kolesterol yang mahal.
Aku sudah minta dokter supaya diberi obat generik saja. Eh dokter bilang, “Obat bagus sama obat generik bedalah Pak. Kalau bapak mending pakai yang obat bagus saja, ini kolesterol 385 sudah sangat kritis, harus segera turun, kalau tidak efeknya bisa kemana-mana”. Duh nakut-nakuti saja tuh dokter !!!
Kebetulan hari itu tanteku telpon, cerita tentang Oom yang kena kolesterol juga, sampe ke 395. Dan obatnya yang mahal juga. Karena tidak mau menyerah dengan keadaan (ingin suami sembuh tetapi tidak mau bayar obat mahal), maka aku dan tante sama-sama cari obat, caranya kasak kusuk kemana-mana (maklum prempuan) sama nge-browse di internet
Nah, ketemulah obat kolesterol macam-macam di situ. Dari alpukat, bawang putih, labu siam, akar seledri, dan buah belimbing. Nah yang paling aneh tuh yang kubaca dari majalah Trubus 12 Maret 2007, ditulis sama Vina Fitriani. Dikatakan disitu kalau arang bisa jadi obat kolesterol, kutipannya :
Arang sebagai pereduksi kolesterol dan penghambat penyakit dilansir oleh British Journal of Nutrition. Sejumlah pasien berkolesterol tinggi yang diberi konsumsi 8 g arang per hari turun 25% dari total kolesterol, 41% kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein), serta melipatgandakan rasio HDL/LDL kolesterol. Itu karena arang menyerap penyumbat jantung dan melancarkan peredaran darah koroner.
Aku sama tante hari itu juga langsung cari arang di pasar, digiling halus, direbus pakai air, terus para suami disuruh minum rebusan yang hitam legam itu. Ajaib lho dalam waktu kurang dari 10 hari saja, kolesterol Oom ku jadi 173. Sedang suamiku jadi 170.
Penasaran sama hasilnya yang spektakuler, tanteku juga coba ikut minum arang.
Tangan dan kakinya yang kebas (mati rasa) karena kolesterol jadi sembuh kembali setelah 5 hari. Masih penasaran, tetanggaku yang juga kedua tangannya kebas karena kolesterol aku kasih minum arang juga, hasilnya sembuh juga.
Ada teman yang memberi tahu tentang arang obat ajaib, isinya : Arang banyak manfaatnya untuk obat. Padahal kita suka kena syndrome : Yang murah pasti jelek, yang mahal pasti bagus. Sedangkan arang sangat murah, kesannya kotor (hitam legam begitu). Ternyata dibalik murahnya dan kehitamannya tersimpan khasiat yang luar biasa.
(Kiriman @ berantai dari : Stephen B. Oey; Sumitro dan Sidharta K)
0 komentar:
Posting Komentar